Oktober 06, 2008

hingga menutup mata

di jaman sekarang susah kali ya mencari kata SETIA.. di tivi, majalah, koran, tabloid sampe yang judulnya infotaiment menghadirkan kisah2 kawin cerai..kadang gw sampe merinding n timbul rasa takut yang berlebihan kehilangan pendamping gw yang sudah bersama selama 8 tahun.. kami menikah dalam usia yang sangat muda dan telah dikaruniai 1 anak.. kami sempet hidup berjauhan karna urusan pendidikan masing2.. gk pernah absen nengok sii..tapi hati kecil gw selalu dihantui perasaan takut, takut suami menemukan gadis yang lebih mengerti dia, karna kedekatan lokasi sehingga timbul cinta, atau candaan mesra jadi cinta..pokoknya banyaklah.. ngeri..ngeri sekali.. sedangkan gw berusaha menjaga setia itu..(itu yang ada dipikiran..bukan karna gk percaya lho) gw mengalami cemburu yang teramat sangat..gw juga sudah gk percaya lagi dengan wanita yang menutup aurat di kota2..rata2 munafik dan gk jaminan.. semoga masii banyak mereka yang tetap solehah luar dan dalam.. astagfirrullah.. dan wanita2 bermuka manis tapi gigitannya tajam banget.. alhamdulillah kini kami sudah bersama, dan tidak ada kejadian yang berarti pada saat kami jauh (insya allah).. hhe walaupun hingga kini rasa takut itu masii ada..gw takut karna suami gw adalah orang yang pertama mengerti gw dan dia selalu menjadikan gw ratu di hatinya..dan kala susah maupun senang kami lalui bersama..

suatu saat gw membaca kisah kakek dan nenek di bandung, ditulis oleh seseorang didalam blognya.. ceritanya adalah

Ada sepasang suami-istri yang berjualan nasi kuning di sebuah kompleks perumahan di Bandung. Umur mereka sudah tidak muda lagi. Sang suami mungkin sudah berumur lebih dari 70, sedangkan istrinya sekitar 60-an. Di sekitar mereka ada beberapa gerobak lain yang juga menjual makanan untuk sarapan pagi. Tapi dari semuanya, hanya gerobak mereka yang paling sepi.

Setiap pagi, dalam perjalanan menuju ke kantor, saya selalu melewati gerobak mereka yang selalu sepi. Gerobak itu tidak ada yang istimewa. Cukup sederhana. Jualannya pun standar.Setiap pagi pula, sepasang suami-istri itu duduk menjaga gerobak mereka dalam posisi yang selalu sama. Sang suami duduk di luar gerobak, sementara istrinya di sampingnya. Kalau ada pembeli, sang suami dengan susah payah berdiri dari kursi (kadang dipapah istrinya) dan dengan ramah menyapa pembeli. Jika sang pembeli ingin makan di tempat, sang suami merapikan tempat duduk, sementara istrinya menyiapkan nasi kuning dan menyodorkan piring itu pada suaminya untuk diberikan pada sang pelanggan. Kalau sang pembeli ingin nasi kuning itu dibungkus, sang istri menyiapkan nasi kuning di kertas pembungkus, dan menyerahkan nasi bungkusan itu pada suaminya untuk diserahkan pada sang pelanggan.
Saat sedang sepi pelanggan, pasangan suami-istri itu duduk diam. Sesekali jika istrinya agak terkantuk-kantuk, suaminya mengurut punggung istrinya. Atau jika suaminya berkeringat, sang istri dengan sigap mengambil sapu tangan dan mengelap keringat suaminya.
Kalau mau jujur, nasi kuning mereka tidak terlalu spesial. Sangat standar. Tapi, kalau saya mencari sarapan pagi, saya selalu membeli masi kuning di tempat mereka. Bukan spesial-tidaknya. Tapi lebih karena cinta mereka yang membuat saya tergerak untuk selalu mampir.
Dalam kesederhanaan, kala susah dan sedih karena tidak ada pelanggan, mereka tetap bersama. Sang suami tidak pernah memarahi istrinya yang tidak becus masak. Sang istri pun tidak pernah marah karena gerakan suaminya yang begitu lamban dalam melayani pelanggan. Dia bahkan memberi kesempatan suaminya untuk melayani pelanggan.
Mereka selalu bersama, dan saling mendukung, bahkan di saat susah sekali pun..

semoga kisah cinta gw dan suami bisa seperti cerita diatas.. bahkan kalo boleh gw mau kami bersama hingga menutup mata..

karna gw tau di dunia ini tidak ada kesempurnaan..gw bukan orang yang sempurna, begitu juga dengan suami gw dan yang gw tau kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT..

2 komentar:

Anonim mengatakan...

amiiiin semoga di tengah gempuran godaan dan perselisihan kita dapat terus bertahan untuk memberi kasih dan cinta kepada pasangan... sampai akhir hayat ya bun

riri mengatakan...

riri like this ^^,